SALATIGA - Tiga Puluh Warga Binaan Kristiani Rutan Kelas IIB Salatiga, ikuti program pembinaan kerohanian dengan khidmat bersama Gereja Bethany Kota Salatiga dan Mahasiswa Theologi UKSW, Senin (26/09/2022).
Kepala Rutan Kelas IIB Salatiga Andri Lesmano didampingi Ruwiyanto selaku Kasubsi Pelayanan Tahanan mengungkapkan bahwa program pembinaan kerohanian ini merupakan sebuah langkah penting guna memberikan bekal ilmu dan menjadikan pribadi yang dekat dengan Tuhan.
"Program pembinaan kerohanian merupakan sebuah langkah penting guna memberikan bekal ilmu dan menjadikan pribadi yang dekat dengan Tuhan’', Ujarnya.
Andri menjelaskan walaupun Rutan Salatiga ini secara bangunan sangat minimalis dan tempatnya terbatas, Tetapi dengan semangat tulus ikhlas, kami para pertugas terus berusaha memberikan bimbingan kepada warga binaan agar menjadi pribadi yang lebih baik, terlebih saat sudah bebas nanti.
Baca juga:
Komsos Dengan Tausiyah Danramil Bergas
|
Selain itu Rutan Salatiga juga menggandeng berbagai pihak dari luar, salah satunya ibadah hari ini bersama Gereja Bethany dan mahasiswa Theologi UKSW.
Andri berharap dengan diberikannya modal pembinaan rohani ini, diharapkan dapat menjadi resolusi diri agar segala sesuatu yang akan dilakukan di Luar nanti harus sesuai dengan ajaran agama, selalu ingat pada Tuhan dan tentunya tidak melanggar perintah dari Tuhan.
Salah satu Wabin yang menjadi promotor kegiatan ibadah, Reyn pemuda berusia 25 tahun yang terjerat perkara narkotika menambahkan bahwa sangat mendukung program pembinaan di Rutan Salatiga ini.
Reyn mengungkapkan bahwa pelaksanan pembinaan rohani merupakan hal yang sangat penting dalam menghadapi kehidupan dan tentunya menjadikan kami disini lebih semangat untuk lebih mendekatkan diri dengan Tuhan, terlebih menghadapi situasi didalam Rutan seperti ini.
Baca juga:
Dandim Dampingi Danrem Shalat Idul Adha
|
"Saya sangat mendukung program pembinaan disini, karena dengan pembinaan rohani ini dapat dijadikan semangat untuk lebih mendekatkan diri dengan Tuhan, " Ujar Reyn.
Reyn yang juga menjadi pengurus gereja di Rutan Salatiga terus memberikan semangat pada rekan-rekannya bahwa ibadah harus dijadikan kebutuhan dasar seorang makhluk, Jangan hanya mengharapkan imbalan atau disaat waktu yang terhimpit saja.
Seperti saat mengalami cobaan hukuman di Rutan ini, tetapi ibadah harus dijalankan dari hati dan secara terus menerus dan memohon kepada Tuhan agar mengampuni kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat.
(N.Son/***)